Hati berkata....

   Malam kian larut.Sunyi, sepi dibalut dingin embun hingga ke tulang.Aku cuba melelapkan mata namun kedua-duanya tetap enggan untuk lena.Lalu, aku capai beg merah berbelang hitam di hujung meja kerjaku.Ku buka segera dan ku belek berkas-berkas kertas putih satu-satu.Tanpa melengahkan masa, aku mula menyemak butir-butir jawapan yang tertera.Alhamdulillah..... setelah hampir sejam, tugasku tuntas.Lalu, aku belek seberkas lagi kertas putih penuh jawapan.Harapanku berbunga agar anak-anak didikku menggenggam kecemerlangan yang aku dan juga mereka dambakan.

   Namun, setelah aku perahkan mindaku memberi markah terbaik buat mereka, aku rasa sedikit kecewa.Bukan aku pinta keajaiban agar anak didikku yang sederhana menjadi seorang Nuramalina Che Bakri.Bukan aku minta mereka mencapai markah tertinggi yang pastinya mustahil meskipun sebenarnya tiada apa yang mustahil.Aku hanya ingin melihat kesungguhan dalam memberi jawapan.Namun setakat 20 skrip yang aku semak, rata-rata menjawab ikut suka.Sesedap rasa asal dapat penuhi muka surat!Aku sakit hati!!!Kalaulah ada mereka di sisi, memang aku tunjal kepala mereka baru tau rasa!!!Anak-anakku masih terlena rupanya!

   Bangunlah anak-anak!Bagaimana kejayaan dapat kau jejak andai dirimu sendiri enggan segera bertindak!Aku hampir kecewa kerana PMR telah makin hampir di sisi tapi anak-anakku masih lena dibuai mimpi.Bangunlah anak-anak!Jadilah seorang NICK VUJICIC!Berjuang dan terus berjuang!Aku tahu kalian mampu!

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Credit to SOURCE